-->

Tuhanku semakin menjauh


Aku dekat engkau dekat, aku jauh engkau jauh. Sebait lagu itu mungkin yang bisa menggambarkan keadaan ini, posisi dimana tuhan terasa jauh dariku seolah dia tidak pernah menyapa kalbu, tidak pernah hadir dalam sanubariku.

Nafsu akan dunia yang fana ini, seakan selalu terbersit di hati, fokus pada duniawi seakan sudah menjadi sebuah aktifitas yang pokok yang selalu hinggap dalam pikiran ini, lupa dan lupa hakekat kehidupan ini hingga Tuhan pun enggan menyapa kita.

Keinginan manusia tanpa batas, keinginan manusia liar tak beraturan, apapun ituingin selalu ingin diraih, haram dan halal pun  seakan berlalu. Rakus,tamak seakan menjadi hal yang lumrah dimiliki manusia hingga sekali lagi Tuhan pun enggan menyapa kita.

Kita terlalu meresahkan takdir, meresahkan hal yang belum terjadi, meresahkan sesuatu yang belum tentu menjadi hak untuk kita, mudah terbuai angan angan yang belum tentu kita dapatkan, hingga Tuhan pun enggan menyapa kita.

Jalanmu bukan jalanku, takdirmu bukan takdir kita, dan cerita kita tidak juga menjadi ceritamu dan ceritaku. Aku bukan hamba yang baik, aku bukan hamba yang kotor dan aku masih sangat jauh dikatakan manusia suci. Hidupku kotor penuh luka dan dosa masa lalu dan akupun belum bisa menebus semua itu, belum bisa dikatakan menjadi manusia yang baik, hingga Tuhan pun enggan menyapaku.

Wahai sang waktu, atas izin tuhanmu bimbinglah diri ini untuk selalu taat dan selalu dekat dengan Tuhanku, kalapun takdirNYA aku menjadi sebuah sampah sekalipun, menjadi sebuah jelaga yang pekat, kuharap senantiasa ada pengampunan dan rahmat atas itu semua sehingga aku mengerti takdirMU menjadi sesuati yang baik untukku.
Biarlah hilang semua, biarlah berlalu semua, dan biarlah menjadi sebuah kenangan. Aku hanya ingin dekat dengan Tuhanku.

«««A.R.A»»»

0 Response to "Tuhanku semakin menjauh"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel